CJIBF 2022 VOL 1 “FORUM INVESTASI, PAPARAN PROYEK INVESTASI JAWA TENGAH “

Untuk mendorong investasi di Jawa Tengah dan sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan CJIBF 2022 pada tanggal 7 Juni 2022 di Hotel Gumaya, Semarang.

Dalam Kesempatan ini Kabupaten Pemalang di wakili oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappeda Kabupaten Pemalang Titik Widyastuti, S.Sos, M.Si yang menyampaikan Potensi Investasi Industri Penyulingan Melati, yang isi nya sebagian besar sebagai berikut :
Produktifitas melati di Jawa Tengah yang memberikan share 84,04 % terhadap produksi nasional dengan luas area tanam mencapai 2.060 hektar. Dengan produktivitas rata-rata 16,2 kg per hektar per hari maka potensi bahan baku di wilayah Pantura Jawa Tengah mencapai 12.180 ton per tahun.
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu sentra produksi melati utama berada di jalur Pantura Jawa Tengah. Kabupaten Pemalang memiliki luas lahan tanaman melati sebesar 402,63 ha atau 19,55% dari total luas lahan di wilayah Pantura dengan jumlah produksi mencapai 4.024,86 ton per tahun. Jumlah Kelompok Tani Melati di Kabupaten Pemalang sebanyak 11 kelompok yang terdiri dari 385 orang petani melati.
Dari potensi produksi melati wilayah pantura sebesar 12.180 ton, yang selama in digunakan untuk keperluan bunga tabur, roncean dan untuk keperluan industri teh sebanyak 9.114 ton (74,83%) dan sisanya sebanyak 3.066 ton (25,17%) merupakan peluang potensi sebagai bahan baku yang dapat diolah industri penyulingan melati di Kabupaten Pemalang.
Rencana pembangunan industri penyulingan melati di Area KPI Jatirejo Ujunggede dengan luas lahan yang disediakan sebesar 13.324 m2, merupakan tanah milik warga yang sebagian sudah di alih fungsikan. Kebutuhan investasi kurang lebih sebesar Rp. 28,5 M.
Dengan harga bahan baku sebesar Rp. 30.000/kg diharapkan benefit yang diperoleh dapat tercapai dengan payback period 3,32 th dengan Net Present Value sebesar 39 M, Internal Rate Of Return (IRR) 33,37%. Pendapatan tahun pertama sebesar 153 M. Pendapatan tahun kelima sebesar 224 M.

Lokasi lahan Industri Penyulingan Melati sangat strategis karena hanya membutuhan waktu 1,5 jam atau 130 km dari Pemalang menuju Pelabuhan Tanjung Mas dan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dan 4,5 jam atau 350 km ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta. Lokasi juga berjarak 7 km dari exit toll Trans Jawa. Infrastruktur lainnya yang telah tersedia adalah jaringan rel ganda kereta api, jaringan listrik terkoneksi Jawa Bali, dan jaringan telekomunikasi kabel dan nirkabel.

Biaya investasi pembangunan Industri penyulingan melati sebesar :
•Biaya investasi mesin dan peralatan Rp. 5.400.000.000,-
•Biaya investasi pembangunan pabrik Rp. 10.150.500.000,-
•Biaya investasi pengadaan tanah Rp. 12.966.800.000,-
T O T A L Rp. 28.517.300.000,-

Keberadaan industri penyulingan melati di Kabupaten Pemalang akan :
-meningkatkan nilai tambah produk dibandingkan dengan penjualan ekspor dalam bentuk bunga segar:
-meningkatkan harga jual dibandingkan dengan penjualan kepada industri teh;
-memiliki peluang yang sangat menjanjikan karena dekat dengan sentra bahan baku.

Metode penyulingan melati :
•menggunakan adsorben lemak dingin (enfleurasi)

Pertimbangan Metode Enfleurasi :
•Menyuling bunga melati tidak sama dengan atsiri lainnya, jika bahan seperti nilam atau cengkeh bisa diekstrak dengan suhu tinggi, maka untuk bunga melati harus menggunakan teknologi khusus
•Pengadaan bahan baku bunga yang selalu harus dalam kondisi segar sebelum diolah.
•Menghasilkan tingkat rendemen yang tinggi

Dari sisi sosial dan lingkungan, dukungan yang diberikan Pemerintah Daerah adalah :
1.Proses pembelian lahan yang mudah dan cepat
2.Ketersediaan lahan pengembangan dan sumber air yang mencukupi
3.Penerimaan masyarakat terhadap keberadaan industri yang tidak mencemari lingkungan
4.Ketersediaan angkatan kerja sebanyak 636.000 orang
Sedangkan dari Pemerintah Kabupaten Pemalang juga memberikan kemudahan bagi calon investor yaitu :
1.Kemudahan perizinan melalui Online Single Submission – Risk Based Approach (OSS – RBA)
2.Dukungan kebijakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
3.Fasilitasi dan pendampingan calon investor dengan masyarakat

Skema investasi yang kami tawarkan adalah 100% swasta dengan jangka waktu kerjasama dengan Koperasi Melati sebagai perwakilan petani melati selama 10 tahun dan dapat diperbaharui kembali. Kerjasama dengan koperasi melati menyangkut supplai bahan baku bunga melati untuk industri penyulingan melati dimaksud.
ig border-2
ig border-3
ig border-5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *