Forum Rembug Klaster Pariwisata PEL-FEDEP Kabupaten Pemalang

Pengembangan Ekonomi FEDEP Bappeda Kabupaten Pemalang melaksankan Forum Rembug Klaster Pariwisata bertujuan mengidentifikasi kemajuan maupun masalah yang dihadapi klaster sekaligus tukar pengalaman dan gagasan antar anggota klaster serta Perangkat Daerah dan pihak-pihak terkait lainnya.
FRK dilaksanakan berlokasi di Desa Wisata Nyamplungsari Kecamatan Petarukan.
Dalam FRK Pariwisata Kabid Ekonomi dan SDA Bappeda menyampaikan bahwa Forum Rembug Klaster menjadi sarana untuk FGD lintas kegiatan yang ada di program Pengembangan Ekonomi Lokal FEDEP Kabupaten Pemalang. Kabid Ekonomi juga menyampaikan bahwa Pendaftaran sertifikasi Halal melalui FEDEP Bappeda secara gratis, serta terdapat PR yang besar bagi penggiat wisata untuk bagaimana bisa melayani wisatawan dengan baik agar mereka nyaman dan berulangulang untuk mengunjungi Desa Wisata atau Objek Wisata yang ada di Kabupaten Pemalang.
Perwakilan dari Disparpora Kab. Pemalang, menyampaikan di Kabupaten Pemalang telah diupayakan Pengembangan beberapa Desa Wisata berbasis kawasan, diantaranya :
1. Dewi Nadulang
2. Dewi Bahari
3. Dewi Igir
4. Dewi Argo
Ketua Pelaksana harian FEDEP Kabupaten Pemalang VIki Balsa juga menguraikan beberapa hal penting dalam FRK ini diantaranya :
* PEL-FEDEP Mendampingi 5 klaster :
Klaster Pariwisata, Klaster makanan dan minuman, Klaster makanan olahan, Klaster konveksi dan Klaster pertanian
* Pembentukan pengurus klaster pariwisata yang sudah habis masa bhaktinya (2017-2022);
* Pendampingan untuk pengurusan NIB Gratis yang berbasis resiko;
* Supporting produk semua klaster untuk klaster pariwisata;
* Pendamping FEDEP yg siap untuk mendampingi klaster pariwisata, pendamping FEDEP juga siap untuk mengakses CSR
* Penyusunan Buku klaster FEDEP sebagai pedoman untuk Dinas-Dinas terkait sebagai program kerja,
Terdapat beberapa issue yg perlu dibahas hasil dari kajian Buku Profil Klaster FEDEP
* Banyak DTW yang masih menggunakan lahan pihak ketiga
* Legal formal pengelolaan Desa wisata masih sebatas SK desa, belum sampai ke notaris
* Infrastruktur desa wisata yang masih kurang, kondisi jalan, akomodasi, amenitas dan lain-lain, penyebabnya hanya mengandalkan dana desa, Belum ada investor yg masuk, Pengelolaan bisnis yg masih kurang, sehingga antara pemasukan dan biaya operasional tidak menutup, Desa wisata yang tidak memiliki DTW susah berkembang, maka butuh inovasi dan pendampingan dan Dukungan stakeholder yang masih kurang.
Perwakilan BP2D Pemalang Pak Suraji dari Biro wisata, menyampaikan : BPW lebih banyak membawa tamu keluar dari pada ke dalam dianggap lebih menguntungkan dan Jarang pengunjung yg repeat order.
Perwakilan Caventer Mas Kelik menyampaikan :
1. Caventer sedang mendampingi 6 desa di wilayah tengah dan pesisir;
2. Sinergitas bukan hanya sebuah kata-kata;
3. Tantangannya Pemalang belum menjadi prioritas pengembangan dar kementerian;
4. Bagaimana berfikir strategis kolaborasi top down dan bottom up;
5. Study banding kearah kabupaten yg perkembangan wisatanya mirip dengan Pemalang;
6. Pasar wisata: strategi kerjasama dengan pihak luar;
7. Visibilitas studi yg harus rasional.
Diharapkan dengan adanya pengembangan Kawasan Desa Wisata mampu mendorong kemajuan pariwisata di Kabupaten Pemalang, Kawasan Desa Wisata yang telah dianggap maju dan dikenal adalah DEWI NADULANG (Desa Wisata Nanas Madu Pemalang) di wilayah selatan Kabupaten Pemalang.
Tinggalkan Balasan