SEMINAR JAJANAN SEHAT ANAK SEKOLAH DI KABUPATEN PEMALANG

Pelaksanaan seminar dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Nopember 2016 bertempat di Hotel Regina Pemalang mulai pukul 09.00 s/d 13.00 WIB
Narasumber Aloysia Widyastuti,SKM,Msi dari Kementrian Kesehatan RI, dan ibu Dra. Aryanti dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Semarang;
Acara Seminar di buka oleh Kepala Bappeda Kab. Pemalang dalam hal ini diwakili oleh Kabid Litbang dan Stalap. Dalam sambutannya, Kepala Bappeda mengharapkan bahwa melalui Seminar ini akan menjadi momentum yang baik bagi kita semua, khususnya dalam rangka mempertahankan Kabupaten Pemalang sebagai Kabupaten Layak Anak.
Melalui tema yang diangkat dalam seminar ini diharapkan dapat menjadi pengingat dan pendorong bagi segenap pengelola pendidikan baik negeri maupun swasta bahwa lingkungan dan keluarga yang ramah anak sangat diperlukan dalam proses tumbuh kembang anak.
Sehingga diharapkan hal tersebut bisa menggugah setiap individu, orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah akan pentingnya peran, tugas, dan kewajiban masing-masing dalam memenuhi hak dan melindungi anak.

Inti-inti materi Seminar:

Ibu Aloysia Widyastuti, SKM,Msi dari Departemen Kesehatan RI menyampaiakan paparannya dengan judul Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Aman Dan Bergizi. Adapun poin-poin yang disampaikan antara lain:

  • aturan-aturan tentang keamanan pangan,  diantaranya :

Kepmenkes RI nomor 1098 tahun 2003 Tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran

Kepmenkes RI nomor 942 tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan

ISSUE LINGKUNGAN DI SEKOLAH:

  1. Air Bersih & Sanitasi Dasar
  2. Keracunan Makanan & bahan pangan
  3. Pencemaran Udara & Kebisingan
  4. Bahan Toxic & B3
  5. Vektor Penyakit

Kantin sekolah diharapkan menyajikan makanan sehat yang memperhatikan :

  1. Nilai Gizi sesuai kebutuhan (usia, jenis kelamin)
  2. Tidak ada Cemaran kimia
  3. Tidak ada mikroba penyakit
  4. Tidak ada bahan berbahaya
  5. Tidak ada bahan tambahan berlebihan

FAKTOR RISIKO KEAMANAN PANGAN dipengaruhi oleh :

  1. Pemilihan bahan makanan
  2. Penyimpanan Bahan Pangan
  3. Pengolahan pangan
  4. Penyimpanan dan Pengangkutan Makanan Matang
  5. Penyajian Makanan

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat dapat dilakukan melalui :

  1. Inspeksi higine Sanitasi Kantin sekolah dan makanan jajanan
  2. Uji petik sampel pangan di kantin dan makanan jajanan
  3. Pemeriksaan Rectal Swab Penjamah (food handler)
  4. Pelatihan higiene sanitasi pangan pada penjamah
  5. Orientasi higiene sanitasi pangan pada masyarakat sekolah dan peserta didik
  6. Bantuan alat Food Contamination Kit dan higiene sanitasi kit

Perilaku Makan Anak

  1. Tidak sarapan pagi
  2. Makan tidak teratur
  3. Senang jajan
  4. Memilih makanan tertentu berdasarkan kesukaan dan “trend”
  5. Menghindari makanan tertentu

Peran Guru

  1. Guru berperan dalam mengawasi kantin sekolah melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yaitu mengawasi pangan apa yang dijual, kebersihan kantin, serta memberikan pelatihan bagi petugas kantin.
  2. Guru berperan dalam memberikan pengertian dan pengetahuan kepada anak–anak mengenai dampak negatif yang timbul apabila jajan di sembarang tempat.

Peran Penjual/Pengusaha

  1. Menggunakan bahan pangan yang memenuhi persyaratan dan tidak membahayakan konsumen
  2. Wajib memperhatikan higiene dan sanitasi peralatan  dan tempat penjualan untuk mencegah kontaminasi silang terhadap produk, serta
  3. Mempraktekkan cara pengolahan pangan yang baik dan benar.

Untuk menghasilkan makanan yang bersih, sehat, dan aman bagi masyarakat sekolah:

  1. Komitmen bersama pusat dan daerah
  2. Fasilitasi teknis program yang spesifik dan prioritas
  3. Peningkatan jejaring kerja
  4. Sosialisasi yang kontinue
  5. Kampanye Penegakan masyarakat sebagai fungsi kontrol dalam penyediaan makanan yang aman dan sehat serta bergizi.

 

Ibu Dra. Aryanti dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Semarang dengan judul LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN UNTUK ANAK SEKOLAH. Adapun poin-poin yang disampaikan antara lain:

LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN UNTUK ANAK SEKOLAH

  1. Kenali pangan yang aman
  2. Beli pangan yang aman
  3. Baca label dengan seksama
  4. Jaga kebersihan
  5. Catat apa yang ditemui
  • Kenali pangan yang aman Pangan harus bebas dari bahaya biologis, kimia & fisik.
  • Aman dari bahaya fisik terdiri kuman, bakteri, serangga,tikus, dll
  • Aman dari bahaya kimia antara lain :
  1. Tidak terlalu kenyal, keras atau gosong
  2. Tidak berasa pahit atau getir
  3. Tidak berwarna yang terlalu mencolok
  4. Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau kertas koran
  5. Tidak menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berlebih
  6. Tidak mengandung bahan berbahaya
  • Aman dari bahaya fisik :
  1. Tidak terlihat ada benda asing misalnya rambut, serpihan kayu, kerikil, staples
  2. Tidak dibungkus dengan pembungkus yang distapler
  • Kunci 2 : Belilah makanan yang aman
  1. Pembelian makanan di tempat yang bersih
  2. Lingkungan berjualannya bersih
  3. Penjual makanan  sehat dan bersih
  4. Pilih makanan yang telah dimasak
  5. Beli makanan yang dipajang, disimpan, dan disajikan dengan baik
  6. Makanlah makanan secara benar (teliti sebelum makan) :
  • apakah mengandung bahan kimia berbahaya ?
  • apakah ada benda fisik lain yg berbahaya ? 
  • Kunci 3 : Baca petunjuk/ label dengan seksama
  1. Nama pangan olahan (makanan)
  2. Berat/isi bersih
  3. Nama dan alamat yang memproduksi atau yang memasukkan (mengimpor) pangan ke Indonesia
  4. Daftar bahan yang digunakan
  5. Nomor pendaftaran pangan (makanan)
  6. Keterangan kedaluwarsa
  7. Kode produksi 
  • Kunci 4 : Jaga Kebersihan
  1. Mencuci tangan sesering mungkin
  2. Mencuci tangan yang cara yang baik

Basahi tangan

Gunakan  sabun dan gosok dengan seksama

Bilas tangan dengan air bersih

Keringkan tangan

  1. Menjaga agar  lingkungan kantin tetap bersih 
  • kunci 5 : Catat yang ditemui melalui e-notifikasi dan e-surveilan
    • e-notifikasi  adalah Menginformasikan keamanan PJAS secara cepat
    • e-surveilan adalah : Memberi informasi lebih lanjut segala sesuatu terkait KP dan Membantu komunitas sekolah memeriksa penyimpangan yang terjadi berulang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *